DER HUND UND DER WOLF VON ÄSOP
oleh Ratna Sari
Es war in einem strengen Winter. Ein Wolf
hatte schon seit Tagen vom Hunger geplagt den Wald durchzogen und nach Nahrung
gesucht. Jeder Bissen hätte ihn erfreuen können, selbst der Rest einer
verwesenden Maus, so ausgehungert war er.
Ein mageres Hündchen lief im
unvorsichtigerweise über den Weg. Es bibberte vor Furcht und Kälte. "Du
kommst mir wie gerufen", freute sich der Wolf und packte den ängstlichen
Dreikäsehoch beim Fell.
"Halt, lieber Wolf, nicht so unüberlegt,
siehst du denn nicht, wie ausgezehrt ich bin? Du musst dich ja vor mir
ekeln"
"Quatsch keinen Unsinn, ich bin nicht
wählerisch", knurrte der Wolf verärgert.
"Du bringst dich um den besten Bissen
deines Lebens!" kläffte das Hündchen. "Du müsstest mich erst einmal
sehen, wenn ich mich morgen von den unzähligen Köstlichkeiten des
Hochzeitsmahls gemästet habe. Morgen werde ich wohlgenährt sein und strotzen
vor Fett. Denn dann heiratet die Tochter meines Herrn einen steinreichen
Gutsbesitzer. Speisen gibt es dort, Speisen!
Feinster Rehbraten, würziger Schinken,
Kalbsnieren und Hammelkeulen, Rindsbraten und duftende Mettwürste!" Der
pfiffige Köter machte dem Wolf den Mund wässrig mit einer endlosen Aufzählung
auserwählter Leckereien. "Das wäre ein Essen für dich", schloss er
seine Schilderung, "und nicht meine miese Figur von heute. Komm morgen
Nacht auf unseren Hof, dann will ich dir dienen. Aber sei leise, mein Herr hat
gute Ohren."
Der Wolf war ganz verrückt geworden von all
den herrlichen Speisen, die der kleine Schlauberger ihm vorgesponnen hatte. Er
ging auf den Vorschlag des Hündchens ein und ließ es laufen.
In der folgenden Nacht schlich er behutsam
auf den Hof, um ein Festmahl zu halten. Der kleine Hund lag auf einem Vordach
und rief: "Willkommen, lieber Wolf! Ich freue mich, dass du meine
Einladung angenommen hast. Warte einen Augenblick, ich will meinem Herrn sofort
Bescheid geben, damit er kommt und dich festlich bewirtet." Und er bellte
aus Leibeskräften.
ANALISIS TEXT
DER HUND UND DER WOLF
Fabeln der Hund und der Wolf karya Äsop bercerita tentang seekor anjing dan
srigala yang pada saat musim dingin, seekor srigala merasa sangat lapar
di setiap harinya di setiap gigitannya akan membuat dia puas bahkan bangkai pun
dia makan. Terlihat seekor anjing kurus
sedang berjalan tidak karuan, kemudian srigala memanggilnya yang berniat untuk
memangsanya. Tetapi si anjing mengelak dengan memberi alasan kamu boleh memakan
aku hidup-hidup setelah aku gemuk, besok adalah pernikahan tuanku disana
terdapat banyak makanan kamu boleh datang, si srigala pun menyetujui idenya dan
membiarkan si anjing lewat. Keesokannya srigala menyelinap ke tempat pesta
tersebut kemudian si anjing menipu si srigala dengan memanggil tuannya dengan
tujuan si srigala tidak memakan si anjing.
der Hund und der
Wolf
mengangkat peran utamanya adalah binatang yaitu der Wolf (srigala) dan der
Hund (anjing). Dalam cerita ini si binatang dapat berbicara dan berfikir layaknya
manusia. Hal ini terdapat dalam teks diantaranya "Du kommst mir wie gerufen", freute sich der Wolf”….Halt,
lieber Wolf,”. "Quatsch keinen
Unsinn, ich bin nicht wählerisch", knurrte der Wolf verärgert…..."Willkommen,
lieber Wolf! Ich freue mich, dass du meine Einladung angenommen hast… kamu datang kepada ku. “Srigala bersuka
ria”… tunggu, srigala.”Omong kosong omong kosong aku tidak suka pilih-pilih”,
srigala mengerutu marah….selamat datang srigala! Aku sangat senang kamu
menerima undanganku… pada kalimat-kalimat tersebut terdapat dialog antara
srigala dan anjing yang sedang berbicara.
Teks ini menggunakan kata-kata yang mudah yang merupakan
salah satu dari ciri-ciri fabel, hal ini dapat di lihat pada kata bissen pada baris ke-2, kata kommst pada baris ke-6, kata halt pada baris ke-7, kata bringst pada baris ke-11, kata speisen pada baris ke 14. Penggunaan
kata-kata yang mudah di karenakan fabel dahulunya berkembang pada masyarakat
biasa.
Dalam cerita ini terdapat pesan moral dan pengambaran sifat
manusia yang selalu serakah, ambisius,bringas akan sesuatu yang ada di
hadapannya. Kita bisa melihat dari text diatas dalam kalimat “Jeder Bissen hätte ihn erfreuen können,
selbst der Rest einer verwesenden Maus, so ausgehungert war er”, setiap
gigitannya bisa memuaskan dirinya, bangkai tikus pun dia makan dan juga
terdapat pada kalimat “Der Wolf war ganz
verrückt geworden von all den herrlichen Speisen”, srigala itu cukup gila
akan semua makanan yang disantapnya. Kalimat-kalimat di atas membuktikan atau
mengandung makna bahwa manusia memiliki sifat selalu tidak puas, ingin lebih
dan lebih bahkan sesuatu yang buruk pun di ambil demi kepuasan diri. Pada akhir
cerita si srigala tidak mendapatkan apa-apa karena si tuan rumah datang untuk
mengusir srigala, kejadian ini bisa di lihat pada kalimat ….und der Herr stürmte bald darauf aus dem
Haus, um die Hunde loszulassen. Aber der Wolf war schon laut schimpfend
geflüchtet ….dan pemilik anjing tersebut keluar dari rumah untuk melepaskan
anjing-anjing yang lain. Tetapi si srigala segera melarikan diri.
Fabel der Hund und
der Wolf ceritanya memiliki penceritaan yang pendek diantaranya situasi
konflik yang singkat dibuktikan pada kalimat "Halt, lieber Wolf, nicht so unüberlegt, siehst du denn nicht, wie
ausgezehrt ich bin? Du musst dich ja vor mir ekeln". "Quatsch keinen
Unsinn, ich bin nicht wählerisch", knurrte der Wolf verärgert. Tunggu,
srigala, jangan gegabah, kamu tidak melihat, bagaimana aku? kamu harus jijik
terhadap aku. Omong kosong omong kosong aku
tidak suka pilih-pilih, srigala mengerutu marah. Pada cerita ini terdapat kurun
waktu yang pendek, seperti dalam kalimat In
der folgenden Nacht schlich er behutsam auf den Hof, um ein Festmahl zu halten.
Pada malam berikutnya dia merayap dengan hati-hati di atas perkarangan untuk
berhenti di sebuah perjamuan besar. Kata
In der folgenden Nacht
merupakan waktu yang singkat setelah pertemuan srigala dan anjing pada
sebelumnya.