Sepatu ini salah beli, awalnya aku memilih warna hitam dengan sentuhan warna pink dipinggirnya dengan ukuran 36, saat di kedai sepatu, aku mencoba memakai sepatu tersebut pada kaki kanan ternyata pas, sepatu itu menurut teman-teman aku bagus dan lucu, aku pun tergiur untuk membelinya, sepatu pun sudah dikemas ke dalam kotak dan di bawa pulang. Sesampai di kostan ternyata sepatu tersebut agak sempit pada kaki kiri aku, karena sebelumnya kaki aku bengkak akibat terkilir, aku pun memutuskan untuk menukarkannya pada minggu depan. Sudah seminggu berlalu aku ke kedai itu lagi untuk menukarkan dengan nomer 37 dengan warna yang sama, al hasil sepatu yang diinginkan tidak ada. Setelah berbincang lama dengan penjual sepatu akhirnya aku memilih sepatu warna merah dengan ukuran 38 karena cuma itu yang tersisa, bapaknya bilang "kalo mau nukar lagi, sok main kesini lagi siapa tahu sepatu yang diinginkan ada“. Aku pun kembali lagi minggu depannya, ini yang ke-tiga kalinya aku ke toko tersebut dalam urusan yang sama, sehingga penjual sepatu tesebut sudah hafal dengan wajah aku. Sampai disana hasilnya sama seperti minggu sebelumnya, barang yang dicari tidak ada bapaknyya sudah berusaha untuk menghubungi Suplyer sepatu tersebut untuk mengirimkan barang tersebut tapi barang-barang tersebut belum di kirim, dengan sedikit kecewa aku menerima jawaban bapak tersebut dengan senyuman tanpa menunjukkan raut wajah yang lelah seusai berjalan kaki dari kostan menuju kedai tersebut yang jauh.
Kejadian salah beli sepatu ini sama halnya aku memilih PTN yang sedang aku jalani ini. PTN ini bagus terbaik di Indonesia, disini banyak tantangan yang aku hadapi sama halnya dengan sepatu. Menempuh jalan yang bebatuan, berlubang, becek, jalanan yang mulus dll. Mau tak mau aku harus menjalani ini semua untuk sebuah tujuan akhir yang sukses. Aku yakin ada hikmah di balik ini semua kenapa Allah memberikan hal ini kepada hambaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar